Evolusi Pertunjukan Opera Berbalut Inovasi Digital Yang Modern
"Opera modern menggabungkan seni tradisional dan teknologi canggih. Simak evolusi opera, dari panggung klasik hingga penggunaan teknologi AR/VR ."
Opera, sebagai salah satu bentuk seni tertua, terus berevolusi seiring waktu. Di era modern, pertunjukan opera tidak hanya terbatas pada panggung tradisional tetapi juga merambah ke dunia digital. Artikel ini akan membahas bagaimana opera beradaptasi dengan perubahan zaman, termasuk inovasi teknologi dan tren terbaru yang membuatnya tetap relevan. Salah satu contoh terbaru adalah pertunjukan yang diadakan di Opera Music, yang menunjukkan betapa dinamisnya bentuk seni ini.

Opera dan Inovasi Teknologi
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam dunia opera. Salah satu contoh terbaru adalah penggunaan augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) dalam pertunjukan. Pada tahun 2024, beberapa gedung opera terkemuka di dunia mulai mengintegrasikan teknologi ini untuk menciptakan pengalaman yang lebih imersif bagi penonton. Misalnya, pertunjukan opera "La Traviata" di Metropolitan Opera New York menggunakan VR untuk membawa penonton ke dalam setting cerita yang lebih hidup.
Sebuah terobosan menarik datang dari kolaborasi antara Finnish National Opera and Ballet (FNOB) dan Varjo Technologies. Dalam produksi opera Turandot yang tayang perdana pada 27 Januari 2023, FNOB menjadi gedung opera pertama di dunia yang menggunakan teknologi VR skala besar dalam proses produksi, mulai dari konsep hingga pementasan akhir. Dengan bantuan headset Varjo Aero, tim kreatif menggunakan alat visualisasi bernama XR Stage, yang dikembangkan dengan Unreal Engine, untuk menciptakan model 3D panggung utama. Teknologi ini memungkinkan tim global untuk berkolaborasi secara real-time dalam lingkungan virtual yang fotorealistik, menghemat waktu, dan meningkatkan efisiensi produksi.
Timo Tuovila, Direktur Produksi dan Teknis FNOB, menyatakan bahwa seniman mereka hanya bersedia menggunakan alat virtual jika model yang dihasilkan fotorealistik dan memberikan pengalaman pengguna yang intuitif. Dengan teknologi Varjo, FNOB telah memvisualisasikan tujuh produksi panggung dalam VR dan berencana untuk memperluas penggunaan headset Varjo ke seluruh tim produksi di masa depan. Pertunjukan Turandot ini tidak hanya menawarkan visual yang memukau tetapi juga menyampaikan pesan universal tentang pencarian cinta yang melampaui batas budaya dan geografis.
![]() |
Real-world view vs. digital twin of the stage design in VR, varjo.com |
Opera dan Isu Sosial Kontemporer
Opera juga mulai mengangkat isu-isu sosial kontemporer untuk menarik minat generasi muda. Pada tahun 2024, sebuah pertunjukan opera berjudul "Voices of Change" di London mengangkat tema perubahan iklim dan keadilan sosial. Pertunjukan ini tidak hanya menyajikan musik yang memukau tetapi juga menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan kesetaraan sosial.
Selain itu, beberapa pertunjukan opera mulai menggabungkan elemen budaya modern, seperti musik pop dan elektronik, untuk menarik audiens yang lebih luas. Contohnya, pertunjukan "Electric Opera" di Berlin menggabungkan musik klasik dengan DJ set, menciptakan pengalaman yang unik dan menarik bagi penonton muda.
Opera dan Pendidikan
Opera juga semakin diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan. Banyak sekolah dan universitas yang mulai menawarkan program studi opera, baik sebagai bagian dari kurikulum seni maupun sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, beberapa gedung opera kini menawarkan program edukasi untuk anak-anak dan remaja, seperti workshop dan pertunjukan khusus.
Program-program ini bertujuan untuk memperkenalkan opera kepada generasi muda dan menumbuhkan apresiasi terhadap seni ini. Misalnya, program "Opera for Kids" di Sydney Opera House menawarkan pertunjukan singkat yang dirancang khusus untuk anak-anak, dilengkapi dengan narasi dan visual yang menarik.
Opera dan Komunitas Global
Opera juga semakin menjadi bagian dari komunitas global. Dengan adanya teknologi streaming, penonton dari berbagai belahan dunia dapat menikmati pertunjukan opera tanpa harus bepergian jauh. Hal ini tidak hanya memperluas audiens opera tetapi juga memungkinkan pertukaran budaya antarnegara.
Contohnya, pada tahun 2024, sebuah kolaborasi internasional antara gedung opera di Italia, Jepang, dan Brasil menghasilkan pertunjukan "Global Harmony". Pertunjukan ini menampilkan seniman dari ketiga negara dan menggabungkan elemen musik tradisional dari masing-masing budaya. Hasilnya adalah sebuah pertunjukan yang kaya akan keragaman budaya dan menyatukan penonton dari berbagai latar belakang.
Tantangan dan Peluang
Meskipun opera terus berkembang, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah biaya produksi yang tinggi, terutama untuk pertunjukan yang melibatkan teknologi canggih. Selain itu, menarik minat generasi muda tetap menjadi tantangan besar, mengingat opera sering dianggap sebagai bentuk seni yang elitis.
Namun, dengan inovasi dan pendekatan yang kreatif, opera memiliki peluang besar untuk tetap relevan di era modern. Misalnya, beberapa gedung opera mulai menawarkan pertunjukan dengan tema populer, seperti adaptasi dari film atau cerita terkenal, untuk menarik minat audiens yang lebih luas.
Masa Depan Opera
Dengan terus berkembangnya teknologi dan perubahan sosial, masa depan opera terlihat cerah. Inovasi seperti penggunaan AI dalam komposisi musik dan desain panggung semakin membuka peluang baru bagi seniman opera. Selain itu, kolaborasi antara seniman tradisional dan digital semakin memperkaya dunia opera.
Salah satu tren yang sedang naik daun adalah penggunaan hologram dalam pertunjukan opera. Pada tahun 2024, sebuah pertunjukan di Paris menampilkan penyanyi opera legendaris yang telah meninggal, yang dihidupkan kembali melalui teknologi hologram. Hal ini tidak hanya menghadirkan nostalgia bagi penonton lama tetapi juga memperkenalkan legenda opera kepada generasi baru.
Kesimpulan
Opera, sebagai salah satu bentuk seni tertua, telah membuktikan kemampuannya untuk bertahan dan berkembang di tengah perubahan zaman. Dari panggung tradisional yang megah hingga inovasi digital yang memukau, opera terus menemukan cara untuk tetap relevan dalam kehidupan modern. Melalui teknologi seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), pertunjukan opera kini mampu menciptakan pengalaman yang lebih imersif dan mendalam bagi penonton. Kolaborasi antara Finnish National Opera and Ballet (FNOB) dan Varjo Technologies dalam produksi Turandot adalah bukti nyata bagaimana teknologi dapat mengubah cara produksi opera dilakukan. Dengan menggunakan headset Varjo Aero dan alat visualisasi XR Stage, FNOB berhasil menciptakan model panggung 3D yang fotorealistik, memungkinkan tim kreatif berkolaborasi secara global dan menghemat waktu produksi.
Namun, yang membuat opera benar-benar istimewa adalah kemampuannya untuk menyentuh hati dan menyampaikan pesan universal. Melalui cerita-cerita yang penuh emosi dan musik yang memukau, opera tidak hanya menghibur tetapi juga menginspirasi. Pertunjukan seperti "Voices of Change" yang mengangkat isu-isu sosial kontemporer, atau kolaborasi internasional yang merayakan keragaman budaya, menunjukkan bahwa opera bukan sekadar seni, melainkan juga cermin dari kehidupan manusia. Di masa depan, dengan terus berkembangnya inovasi dan semangat kreativitas, opera akan tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya kita, menghubungkan generasi demi generasi melalui kekuatan seni dan cerita. Teknologi seperti VR dan AR bukanlah pengganti keindahan tradisional opera, melainkan alat untuk memperluas jangkauan dan memperkaya pengalaman penonton, memastikan bahwa opera tetap hidup dan relevan di era digital.
Harap berkomentar yang sopan dan sesuai pembahasan artikel, jika mengirimkan spam link maka komentar akan dimoderasi. Terima kasih