0
News
    Home Others Pendidikan

    8 Cara Memotivasi Anak Anda untuk Belajar

    "Belajar tak harus membosankan! Simak 8 tips mudah memotivasi anak agar semangat belajar, mulai dari permainan edukatif, berikan pujian, dsb."

    4 min read

    Memotivasi Anak untuk Belajar

    Setiap orang tua pasti senang melihat anak mereka tumbuh sambil belajar. Namun, sebagai orang tua, mari kita jujur. Mengalihkan minat anak untuk belajar bukanlah tugas yang mudah, terutama jika kedua orang tua bekerja. Kami telah bertemu banyak orang tua yang mengeluhkan kekurangan anak mereka:

    • Minat mengerjakan pekerjaan rumah
    • Membaca buku, cerita, dan puisi

    Namun, beberapa anak merasa belajar itu seperti tugas. Namun, sebagian besar balita secara alami memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Orang tua seperti inilah yang k ehilangan rasa ingin tahunya. Jadi, jangan pernah menjadi salah satu orang tua seperti itu. Sebagai gantinya, ikuti delapan (8) cara yang akan kami bagikan dalam postingan blog ini untuk memotivasi anak Anda agar lebih giat belajar.


    8 Cara Praktis Memotivasi Belajar Anak

    Berikut delapan cara menjadi orang tua dapat membantu Anda menumbuhkan pola pikir pembelajar pada anak-anak Anda. Tidak hanya orang tua, tetapi juga tutor dan petugas penitipan anak.

    1. Ubah Pelajaran menjadi Permainan

    Anak-anak suka bermain gim. Gim merupakan sumber yang baik untuk meningkatkan keterlibatan, motivasi, dan pola pikir aktif anak-anak. Berdasarkan pengamatan kami, anak-anak juga lebih mudah mengingat hal-hal yang mereka pelajari melalui gim sejak dini.

    Dengan memanfaatkan permainan belajar, Anda dapat langsung menarik perhatian anak-anak dan membuat mereka penasaran untuk belajar. Dengan menggunakan papan edukasi atau permainan daring, Anda dapat membuat pembelajaran mereka interaktif. Tidak hanya itu, Anda dapat membuat pengajaran interaktif dengan kuis sederhana dan tantangan pengatur waktu.

    2. Beri mereka hadiah atas prestasi mereka

    Jangan berharap atau memaksa anak Anda untuk mempelajari bab baru setiap hari. Sebaliknya, pertimbangkan untuk menetapkan tujuan yang dapat dicapai untuk mereka. Dan ketika mereka mencapai tujuan tersebut, beri mereka hadiah berupa sesuatu yang baik.

    Misalnya, jika ini baru awal perjalanan pendidikan anak Anda, jangan memaksa mereka untuk belajar dan mengingat alfabet dalam satu hari atau seminggu.

    Alih-alih, tanamkan alfabet dalam potongan-potongan kecil, misalnya empat huruf sehari. Suatu hari, ajari mereka empat huruf alfabet. Keesokan harinya, dengarkan mereka melafalkannya. Jika mereka berhasil mengingatnya, beri mereka hadiah seperti cokelat atau mainan kecil.

    3. Biarkan Anak Menebak Apa yang Terjadi Selanjutnya

    Ubah pembelajaran anak-anak menjadi kegiatan menebak yang menyenangkan. Menebak akan membuat pembelajaran mereka lebih menantang. Untuk itu, manfaatkan permainan online seperti Roda Putar.

    Idenya adalah membiarkan anak Anda memutar roda setelah menyelesaikan tugas atau menentukan aktivitas selanjutnya. Ketegangan di mana roda akan mendarat membuat pembelajaran terasa seperti petualangan.

    Anda juga dapat menggunakan roda putar untuk mengajarkan anak-anak tentang berbagai hal, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan nama-nama binatang.

    Sebagai contoh:

    Anda bisa menambahkan gambar ke roda, memutarnya, dan membiarkan anak menebak ke mana roda itu akan mengarah saat berhenti. Ini akan menjadi perpaduan antara kesenangan, peluang, dan pembelajaran. Dan Anda tahu, anak-anak tidak bisa menolak ketiganya.

    4. Berikan mereka ruang khusus

    Lingkungan - Lingkungan memiliki dampak yang signifikan terhadap motivasi dan pembelajaran anak. Mengajar anak-anak di ruang keluarga dengan televisi atau PlayStation di latar belakang dapat menjadi gangguan yang besar. Jadi, ciptakan ruang khusus, meskipun hanya sudut kecil di rumah. Tempat ini seharusnya memberi sinyal kepada anak, "Di sinilah pembelajaran terjadi." Menyediakan lingkungan seperti itu kepada anak-anak Anda akan membuat mereka lebih fokus saat belajar.

    5. Biarkan Anak Mengajari Anda

    Menjadikan anak Anda seorang guru adalah trik psikologis yang ampuh untuk mengasah pikiran mereka. Mintalah mereka menjelaskan topik sederhana yang baru saja mereka pelajari.

    Mengapa ini berhasil?

    Cara ini berhasil karena ketika seorang anak mencoba menjelaskan sesuatu, ia terlebih dahulu memproses informasi tersebut secara mendalam di dalam pikirannya. Hal ini membantu mereka mengingat sesuatu dengan lebih baik.

    Selain itu, Anda dapat menambahkan alat peraga yang menyenangkan, seperti presentasi di papan tulis kecil, untuk menyempurnakan penjelasan mereka. Ini akan mengubah pembelajaran menjadi pertunjukan yang menghibur sekaligus mendidik.

    6. Gabungkan Waktu Layar dengan Aktivitas

    Namun, teknologi memang alat pembelajaran yang hebat; hal itu tidak diragukan lagi. Namun, terlalu banyak waktu di depan layar dapat membuat pembelajaran menjadi pasif. Selain itu, para profesional kesehatan juga menyarankan untuk tidak membiarkan waktu di depan layar terlalu lama, terutama untuk anak-anak.

    Itulah sebabnya, sebagai orangtua, Anda bertanggung jawab untuk menyeimbangkan waktu menonton layar dengan kegiatan langsung.

    Sebagai contoh:

    Jika anak-anak Anda menonton video edukasi tentang planet atau tata surya, lanjutkan dengan aktivitas langsung. Minta mereka membuat model tata surya dengan tanah liat atau menggambarnya di kertas. Libatkan diri Anda juga; ini akan mencegah mereka bosan.

    7. Rayakan Usaha Mereka

    Ada kesalahan yang sering dilakukan orang tua. Mereka hanya memuji anak atas hasil yang baik. Padahal, ini bukan hal yang baik; malah menyakiti hati anak.

    Salah satu cara terbaik untuk memotivasi anak adalah dengan memuji usahanya, bukan hanya hasilnya. Jika mereka berusaha keras mengerjakan soal matematika tetapi tidak berhasil, hargai usaha yang telah mereka lakukan.

    Hal ini membangun pola pikir berkembang, di mana anak-anak memahami bahwa belajar adalah tentang kemajuan, bukan kesempurnaan. Ketika anak-anak merasa dihargai karena mencoba, mereka menjadi lebih berani dan lebih bersedia menghadapi tantangan belajar baru.

    8. Beri Mereka Pilihan dalam Belajar

    Banyak orang tua memaksa anak-anak mereka mempelajari mata pelajaran atau keterampilan tertentu. Mereka hanya menganggapnya berharga atau karena anak-anak sukses lainnya juga melakukannya. Meskipun bimbingan penting, terlalu banyak tekanan justru dapat menjadi bumerang. Hal ini membuat anak-anak mengasosiasikan belajar dengan stres, alih-alih kegembiraan.

    Jadi, alih-alih menekan anak-anak, berikan mereka pilihan dalam proses belajar mereka. Dengan menawarkan pilihan, Anda tidak menurunkan standar belajar. Sebaliknya, Anda hanya menghargai individualitas mereka. Melakukan hal ini akan memberi anak Anda motivasi yang lebih baik, dan mereka akan lebih unggul di bidang yang mereka inginkan.


    Kesimpulan

    Memotivasi anak Anda untuk belajar bukan hanya tentang memaksa mereka duduk dan membaca buku selama berjam-jam. Anda harus membuat prosesnya bermakna bagi mereka. Tidak hanya bermakna, tetapi juga menyenangkan dan bermanfaat.

    Mengikuti strategi yang kami bagikan dalam postingan blog ini akan membantu Anda menjaga rasa ingin tahu tetap hidup dan membangun lingkungan belajar yang positif. Ingat, tujuan Anda adalah menciptakan kebiasaan belajar yang terasa alami, bukan dipaksakan.

    Comments

    Kami mungkin memperoleh komisi ketika Anda mengklik tautan ecommerce dan membeli barang.
    Info lebih lanjut.

    Additional JS